Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘renungan’ Category


Apakah penyalahgunaan dana bantuan bencana dapat dijerat dengan UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana?

G Sinabung

Dampak Erupsi Gunung Sinabung

Kemarin saya telah mengirimkan berita-berita mengenai penyalahgunaan wewenang, praktik suap (gratifikasi), dan penyelewenangan dana bantuan bencana ke Milis Bencana dan milis-milis lainnya serta akun media sosial saya. Dalam berita-berita itu ada pejabat yang telah ditetapkan sebagai tersangka, ada yang baru disidik oleh kejaksaan, ada yang baru dimintai keterangan, dan ada yang baru diduga melakukan penyalahgunaan wewenang. (lebih…)

Read Full Post »


Rabu, 29 April 2017
Ervi Pujiono Update #6: Perjalanan Terakhir Penuh Berkah

293-Pemakaman-Ervi-27Maret2017

Makam Ervi Pujiono di TPU Tanah Kusir

Alm Ervi Pujiono telah beristirahat dengan tenang sekarang di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Bintaro, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Perjalanan terakhir alm Ervi Pujiono berjalan lancar sejak dari Bangkok (rumah sakit, Surao Ban Don Pier, dan Bandara Suvarnabhumi) hingga Bandara Soekarnao Hatta, rumah duka dan TPU Tanah Kusir. Proses perjalanan dari rumah duka ke TPU Tanah Kusir melalui Jalan Raya Bintaro yang biasanya padat merayap saat itu bisa berlangsung lancar. Kondisi cuaca pada saat berlangsungnya pemakaman jenazah alm Ervi Pujiono berlangsung cerah, tidak panas, tidak mendung, dan tidak hujan. Sanak keluarga dan kawan-kawan dekat alm Ervi Pujiono maupun rekan kerja suami alm Ervi Pujiono, Puji Pujiono, menghadiri pemakaman ini.

Pada malam harinya sekitar pukul 19.00 WIB turun hujan cukup lebat membasahi bumi di sekitar rumah duka di Bintaro. Hujan ini seakan-akan menghapus bersih segala kesakitan dan penderitaan akibat penyakit kanker alm Ervi Pujiono serta kedukaan pada sanak kerabat dan kawan-kawan yang merasa kehilangan. Walaupun demikian, rasa kehilangan dan kedukaan ini akan tetap berada cukup lama di hati orang-orang yang paling dekat dengan alm Ervi Pujiono. Kita doakan agar orang-orang yang paling dekat dengan alm Ervi Pujiono ini dapat bersikap tabah dan tawakal dalam menerima semua ini. (lebih…)

Read Full Post »


Rabu, 26 April 2017
Ervi Pujiono Update #5: Hal-Hal Teknis terkait Pemakaman Alm Ervi Pujiono

ervi-sbdp-11

Alm Ervi Pujiono

Pengantar

Pembaruan informasi kali ini fokus menyampaikan hal-hal teknis terkait pemakaman alm Ervi Pujiono, seperti penerbangan jenazah alm Ervi Pujiono dari Bangkok ke Jakarta hingga rumah duka dan pemakaman, alamat dan petunjuk arah rumah duka, dll.

Ervi Pujiono Wafat

Ervi Pujiono meninggal dunia dalam tidurnya pada pukul 01.15 waktu setempat, hari Rabu, 26 April 2017 di Bangkok, Thailand. Alm Ervi Pujiono telah berjuang dengan berani melawan penyakit kanker ovarium stadium 4B. Walaupun segala daya upaya telah dilakukan; dan Ervi Pujiono sendiri telah berjuang dengan berani, optimis dan berkesadaran penuh; dukungan dari keluarga tanpa henti; dan dukungan dari kawan-kawan, baik kawan-kawan dekat maupun kawan-kawan yang tidak begitu dikenal; akhirnya Tuhan Yang Maha Esa memanggil Ervi Pujiono kehadiran-Nya di surga. (lebih…)

Read Full Post »


Rabu, 26 April 2017
Ervi Pujiono Update #4: Ervi Pujiono Wafat

sekolah-jalanan-dhaka-25

Alm Ervi Pujiono. Sumber foto: Puji Pujiono.

Kabar duka datang dari Bangkok, Thailand dini hari tadi. Ervi Pujiono meninggal dunia dalam tidurnya pada pukul 01.15 waktu setempat, hari Rabu, 26 April 2017.

Berjuang Melawan Kanker Ovarium

Ervi Pujiono mengidap penyakit kanker ovarium stadium 4B. Ervi didiagnosis menderita kanker ovarium metastatis kambuhan jenis Clear Cell Carcinogen, pasca TAH / BSO pada stadium IVB. Pada tipe ini kanker terjadi hanya pada sekitar 10-15% dari semua jenis kanker ovarium epitel, dan kurang peka terhadap kemoterapi, apalagi kalau sudah pada tahap kambuhan.

Setelah diagnosis pada bulan Juni 2014, Ervi menjalani histerektomi yang lengkap. Sejak saat itu, Ervi telah melawan kanker dengan berani.
(lebih…)

Read Full Post »


Selasa, 25 April 2017
Ervi Pujiono Update #3:
Memenuhi Kebutuhan akan Perbaikan Kualitas Hidup serta Mengupayakan Suatu Akhir Hidup yang Tidak Dirundung Kesakitan, Kegetiran dan Ketakutan

20170421-ervi-1

Ervi menyampaikan bantuan peralatan pendidikan untuk “sekolah anak jalanan di Dhaka”

Pengantar Editorial

Ervi Pujiono mengidap penyakit kanker ovarium stadium 4B. Dalam 48 jam terakhir kondisi Ervi semakin menurun. Ervi menginginkan dapat pulang ke rumah dan berkumpul dengan sanak keluarga di Jakarta. Dalam hal ini Ervi menginginkan perawatan paliatif guna memenuhi kebutuhan akan akhir hayat yang lebih nyaman dengan sesedikit mungkin rasa sakit dan bermartabat, baik untuk diri Ervi sendiri maupun keluarganya.

Pembaruan informasi kali ini fokus membahas mengenai perawatan paliatif, upaya untuk repatriasi medis, dan upaya penggalangan dana.

Bentuk penyajian artikel pembaruan informasi ini dalam format Pertanyaan & Jawaban (Question & Answer – QA).

Semoga dukungan kita semua, baik moril maupun materiil dapat meringankan beban Ervi Pujiono dan keluarga dalam menghadapi permasalahan ini.

Question & Answer tentang Pemenuhan Kebutuhan akan Perbaikan Kualitas Hidup serta Mengupayakan Suatu Akhir Hidup yang Tidak Dirundung Kesakitan, Kegetiran dan Ketakutan

Bagaimana kondisi terakhir Ervi Pujiono?

Ervi Pujiono mengidap penyakit kanker ovarium stadium 4B. Ervi didiagnosis menderita kanker ovarium metastatis kambuhan jenis Clear Cell Carcinogen, pasca TAH / BSO pada stadium IVB. Pada tipe ini kanker terjadi hanya pada sekitar 10-15% dari semua jenis kanker ovarium epitel, dan kurang peka terhadap kemoterapi, apalagi kalau sudah pada tahap kambuhan. (lebih…)

Read Full Post »


Ervi Pujiono Update #2:
Semoga Allah Memberikan Keberkahan untuk Ervi

Pengantar

Ervi sedang mengajar anak-anak di Dhaka

Kemarin saya telah membuat sebuah artikel ringkas mengenai kondisi yang dialami oleh Ervi Pujiono dengan judul: “Ervi Pujiono: Sebuah tantangan pulang ke rumah“. Artikel itu kemudian saya unggah di Blog dan secara otomatis akan tersinkronisasi di akun Facebook, Google+, Twitter, dan Linkedin saya.

Tautan artikel di blog itu juga saya kirimkan kepada kawan-kawan yang terlibat dalam kerja-kerja kemanusiaan dan PB via WhatsApp (WA). Ada beberapa pertanyaan yang masuk kepada saya. Untuk mempermudah penyajian dan sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan itu maka artikel pembaruan informasi ini saya susun dalam format pertanyaan dan jawaban (Question & Answer – QA).

Question & Answer tentang Ervi Pujiono

Q: Siapa Ervi Pujiono?

A: Ervi Pujiono – nama lengkapnya Ervianti Pujiono – (49 tahun) adalah seorang perempuan aktif, baik di bidang karir, sosial, pendidikan, dan keagamaan, serta ibu rumah tangga biasa. Ervi berasal dari Jakarta, dan sekarang tinggal di Bangkok, Thailand. Ervi Pujiono adalah lulusan dari SMA Negeri 4 Bandung, Teknologi Industri Pertanian IPB, dan Manajemen Bisnis Internasional di Western Sydney University. Ervi belajar pilates di STOTT PILATES di Jenewa, Swiss.

Ervi bersuamikan Puji Pujiono, seorang pekerja kemanusiaan dan PB di The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) kantor Bangkok. Ervi mempunyai seorang anak perempuan berumur 14 tahun, Sekar namanya, yang sedang bersekolah di Bangkok. (lebih…)

Read Full Post »


Ervi Pujiono mengidap penyakit kanker tahap 4 dan terus berjuang agar dapat sembuh dengan semangat hidup tinggi. Saat ini Ervi sedang menjalani perawatan kesehatan di sebuah rumah sakit di Bangkok, Thailand. Ervi adalah istri Puji Pujiono, salah seorang perintis pembaruan pendekatan dan perubahan paradigma dalam bidang penanggulangan bencana (PB) di Indonesia, seperti Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, perencanaan kontijensi, pengarusutamaan perencanaan PB ke dalam pembangunan, pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK), dll. Ervi dan Puji Pujiono mempunyai seorang anak perempuan berumur 14 tahun yang sedang bersekolah di Bangkok. Facebook Ervi Pujiono dapat diklik disini.
(lebih…)

Read Full Post »


ki-ageng-suryomentaram-6WEJANGAN-WEJANGAN KI AGENG SURYOMENTARAM
WEJANGAN POKOK ILMU BAHAGIA

BAGIAN IV
Mengawasi Keinginan

Manusia itu semua sama yakni abadi, rasanya sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang, sebentar susah, demikian seterusnya. Bila kebenaran itu dimengerti, keluarlah orang dari penderitaan neraka iri-sombong, sesal-khawatir yang menyebabkan prihatin, celaka, dan masuklah ia dalam surga tenteram dan tabah yang menyebabkan orang bersuka-cita, bahagia.

Setelah bersuka-cita dan bahagia, maka dapatlah orang menyadari dirinya sendiri sewaktu timbul keinginan apa-apa. Setiap keinginan itu pasti mengandung rasa takut kalau-kalau tidak tercapai. Keinginan inilah yang segera diyakinkannya: “Keinginan itu jika tercapai tidak menimbulkan bahagia, melainkan senang sebentar yang kemudian akan susah lagi. Dan bila tidak tercapai pun tidak menyebabkan celaka, hanyalah susah sebentar yang kemudian akan senang lagi.” Maka ia bisa menantangnya: “Silakan keinginan, berusahalah mati-matian mencari senang-senang abadi, dan berdayalah mati-matian menolak susah abadi, pastilah tidak berhasil. Kamu (keinginan) tidak mengkhawatirkan lagi”. (lebih…)

Read Full Post »


ki-ageng-suryomentaram-6WEJANGAN-WEJANGAN KI AGENG SURYOMENTARAM
WEJANGAN POKOK ILMU BAHAGIA

BAGIAN III
Rasa Abadi

Keinginan itu bersifat sebentar mulur, sebentar mungkret, sebentar mulur, sebentar mungkret, rasanya sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang, sebentar susah. Pada hakekatnya keinginan itu langgeng (abadi), artinya sejak dulu sudah ada, kini pun ada, kelak pun selalu ada.

Ketika orang masih dalam kandungan ibunya, keinginannya sudah ada, walaupun tidak disadarinya. Seperti halnya bayi menangis berkeinginan menyusu, Ketika masih sebagai darah pun sudah tumbuh keinginan yang menumbuhkan badan, kepala, tubuh, tangan, kaki dan sebagainya. Ketika belum ada dalam kandungan dan masih ada pada ayah dan ibunya pada waktu ayah dan ibunya saling mengungkapkan rasa suka sama suka, hal itu merupakan gejala keinginan manusia yang hendak lahir. (lebih…)

Read Full Post »


ki-ageng-suryomentaram-6WEJANGAN-WEJANGAN KI AGENG SURYOMENTARAM
WEJANGAN POKOK ILMU BAHAGIA

BAGIAN II
Rasa Sama

Manusia itu mempunyai keinginan, yang bersifat sebentar mulur, sebentar mungkret, sebentar mulur, sebentar mungkret. Sifat ini yang menyebabkan rasa hidup orang sejak kecil sampai tua, pasti bersifat sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang, sebentar susah. Siapa saja dan di mana saja rasa hidup orang tentu bersifat sebentar senang, sebentar susah, karena semuanya mempunyai keinginan. Jika tidak mempunyai keinginan, maka ia bukanlah manusia, dan tiap keinginan pasti bersifat seperti di atas tadi.

Jadi rasa hidup manusia sedunia ini sama saja, yakni pasti sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang, sebentar susah. Sekalipun orang kaya, miskin, raja, kuli, wali (aulia), bajingan, rasa hidupnya sama saja, ialah sebentar senang, sebentar susah. Yang sama adalah rasanya senang-susah, lama-cepatnya, berat-ringannya. Sedang yang berbeda adalah halnya yang disenangi/disusahi. (lebih…)

Read Full Post »

Older Posts »