Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘meditasi’ Category


ki-ageng-suryomentaram-6WEJANGAN-WEJANGAN KI AGENG SURYOMENTARAM
WEJANGAN POKOK ILMU BAHAGIA

BAGIAN IV
Mengawasi Keinginan

Manusia itu semua sama yakni abadi, rasanya sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang, sebentar susah, demikian seterusnya. Bila kebenaran itu dimengerti, keluarlah orang dari penderitaan neraka iri-sombong, sesal-khawatir yang menyebabkan prihatin, celaka, dan masuklah ia dalam surga tenteram dan tabah yang menyebabkan orang bersuka-cita, bahagia.

Setelah bersuka-cita dan bahagia, maka dapatlah orang menyadari dirinya sendiri sewaktu timbul keinginan apa-apa. Setiap keinginan itu pasti mengandung rasa takut kalau-kalau tidak tercapai. Keinginan inilah yang segera diyakinkannya: “Keinginan itu jika tercapai tidak menimbulkan bahagia, melainkan senang sebentar yang kemudian akan susah lagi. Dan bila tidak tercapai pun tidak menyebabkan celaka, hanyalah susah sebentar yang kemudian akan senang lagi.” Maka ia bisa menantangnya: “Silakan keinginan, berusahalah mati-matian mencari senang-senang abadi, dan berdayalah mati-matian menolak susah abadi, pastilah tidak berhasil. Kamu (keinginan) tidak mengkhawatirkan lagi”. (lebih…)

Read Full Post »


ki-ageng-suryomentaram-6WEJANGAN-WEJANGAN KI AGENG SURYOMENTARAM
WEJANGAN POKOK ILMU BAHAGIA

BAGIAN III
Rasa Abadi

Keinginan itu bersifat sebentar mulur, sebentar mungkret, sebentar mulur, sebentar mungkret, rasanya sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang, sebentar susah. Pada hakekatnya keinginan itu langgeng (abadi), artinya sejak dulu sudah ada, kini pun ada, kelak pun selalu ada.

Ketika orang masih dalam kandungan ibunya, keinginannya sudah ada, walaupun tidak disadarinya. Seperti halnya bayi menangis berkeinginan menyusu, Ketika masih sebagai darah pun sudah tumbuh keinginan yang menumbuhkan badan, kepala, tubuh, tangan, kaki dan sebagainya. Ketika belum ada dalam kandungan dan masih ada pada ayah dan ibunya pada waktu ayah dan ibunya saling mengungkapkan rasa suka sama suka, hal itu merupakan gejala keinginan manusia yang hendak lahir. (lebih…)

Read Full Post »


ki-ageng-suryomentaram-6WEJANGAN-WEJANGAN KI AGENG SURYOMENTARAM
WEJANGAN POKOK ILMU BAHAGIA

BAGIAN II
Rasa Sama

Manusia itu mempunyai keinginan, yang bersifat sebentar mulur, sebentar mungkret, sebentar mulur, sebentar mungkret. Sifat ini yang menyebabkan rasa hidup orang sejak kecil sampai tua, pasti bersifat sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang, sebentar susah. Siapa saja dan di mana saja rasa hidup orang tentu bersifat sebentar senang, sebentar susah, karena semuanya mempunyai keinginan. Jika tidak mempunyai keinginan, maka ia bukanlah manusia, dan tiap keinginan pasti bersifat seperti di atas tadi.

Jadi rasa hidup manusia sedunia ini sama saja, yakni pasti sebentar senang, sebentar susah, sebentar senang, sebentar susah. Sekalipun orang kaya, miskin, raja, kuli, wali (aulia), bajingan, rasa hidupnya sama saja, ialah sebentar senang, sebentar susah. Yang sama adalah rasanya senang-susah, lama-cepatnya, berat-ringannya. Sedang yang berbeda adalah halnya yang disenangi/disusahi. (lebih…)

Read Full Post »


ki-ageng-suryomentaram-6WEJANGAN-WEJANGAN KI AGENG SURYOMENTARAM
WEJANGAN POKOK ILMU BAHAGIA

BAGIAN I
Senang-Susah

Di atas bumi dan di kolong langit ini tidak ada barang yang pantas dicari, dihindari atau ditolak secara mati-matian. Meskipun demikian manusia itu tentu berusaha mati-matian untuk mencari, menghindari atau menolak sesuatu, walaupun itu tidak sepantasnya dicari, ditolak atau dihindarinya. Bukankah apa yang dicari atau ditolaknya itu tidak menyebabkan orang bahagia dan senang selamanya, atau celaka dan susah selamanya. Tetapi pada waktu orang menginginkan sesuatu, pasti ia mengira atau berpendapat bahwa “jika keinginanku tercapai, tentulah aku bahagia dan senang selamanya; dan jika tidak tercapai tentulah aku celaka dan susah selamanya”. (lebih…)

Read Full Post »


ki-ageng-suryomentaram-6KI AGENG SURYOMENTARAM

RASA BEBAS  

Rasa bebas adalah rasa tidak bertentangan (konflik). Apabila orang melihat sesuatu dan mengerti sifatnya, ia akan merasa bebas; yakni tidak berselisih dengan sesuatu yang dilihat dan dimengerti. Melihat dan mengerti itu tidak hanya melalui panca indera, tetapi juga dengan rasa hati dan pikiran.

Bila melihat dan mengerti dalam diri orang itu terpisah, hal itu tidak dapat menimbulkan rasa bebas. Misalnya seorang digigit nyamuk malaria. Ia memperoleh keterangan, bahwa nyamuk malaria itu, setelah menggigit orang yang menderita sakit malaria, ia tentu mengandung kuman-kuman penyakit, dan akan menularkan penyakit pada orang lain yang digigitnya. Mendengar keterangan semacam itu, orang dapat mengerti, tetapi tidak melihat prosesnya. Maka tatkala ia menderita sakit malaria dan makan obat malaria, namun penyakitnya tidak sembuh, berselisihlah ia dengan penyakit malaria, maka ia merasa tidak bebas. Demikian bila orang mengerti, tetapi tidak melihat, sehingga ia tidak bebas. (lebih…)

Read Full Post »


Saya menjalankan vegetarian sekitar 4 tahun ini. Dan dlm 2 tahun terakhir tidak lagi makan telur. Vegetarian merupakan sebuah alat utk mencapai kesadaran. Pada prinsipnya hdup vegetarian adalah memahami keinginan-keinginan dan memutus kemelekatan terhadap sesuatu. Setelah berjalan sekian lama makan ini itu dan tidak makan ini itu menjadi suatu hal yg otomatis. Jadi kalau ada hidangan berisi ayam goreng atau ikan atau daging atau telor atau campur-campur maka hidangan itu lewat saja. Pilihan dengan sendirinya jatuh pada tempe, tahu, buah-buahan atau sayuran. Ketika ini terjadi tidak ada keinginan utk lebih atau penyesalan karena menghindari makan ini itu tersebut. Semua berjalan dg alami. (lebih…)

Read Full Post »


Tujuan saya adalah hidup yang berkesadaran. Menyadari keinginan-keinginan. Menyadari pikiran-pikiran. Bangun. Sadar. Jadi, bertindak dan bekerja dengan kesadaran. Bekerja dengan kesadaran, memahami dan menyadari pikiran-keinginan-harapan-penilaian. Bekerja dengan kesadaran, bertindak dengan kesadaran. Hidup saat ini. (lebih…)

Read Full Post »


Saya bervegetarian baru 3 tahun ini. Saya tidak tahu apakah saya vegetarian murni atau tidak. Bagi saya tidak penting istilah-istilah itu. Yang penting adalah saya tidak makan daging, unggas, ikan dan telor. Saya masih minum susu dan makan produk-produk olahannya karena ini dihasilkan tidak dengan membunuh binatang. Tapi kalau pas makan ada kecampuran bahan telor atau ayam ya saya singkirkan dan tetap dimakan hidangan itu. Kalau masih bisa milih ya tidak makan makanan-makanan itu. Biasanya sih tiap kali makan saya survey dengan mengaduk-aduk hidangan dan bertanya kepada tukang masak apa isi dari masakan itu. Dan biasanya pula saya tidak makan dan hanya minum saja atau makan buah-buahan, karena masakan yang dihidangkan dicampur dengan yang dipantangkan. Kalau sering berkegiatan di hotel-hotel pasti sering mengalami hal seperti itu. (lebih…)

Read Full Post »


Dialog Dengan Diri Sendiri

Jiddu Krishnamurti
Diambil dari sebuah pertemuan di Brockwood Park 30 Agustus 1977

Aku menyadari cinta tidak dapat ada apabila ada rasa cemburu; cinta tak dapat ada apabila ada keterikatan. Nah, apakah mungkin bagiku untuk hidup bebas dari kecemburuan dan keterikatan? Aku menyadari bahwa aku tidak mencintai. Itu sebuah fakta. Aku tak akan menipu diriku sendiri, aku tak akan berpura-pura mencintai istriku. Aku tak tahu apa cinta itu. Tetapi aku tahu bahwa aku cemburu dan aku tahu bahwa aku terikat sekali pada istriku dan bahwa dalam keterikatan itu ada ketakutan, ada kecemburuan, rasa was-was: ada rasa ketergantungan. Aku tak mau tergantung tetapi aku tergantung karena aku kesepian; di kantor dan di pabrik aku di suruhsuruh terus, lalu pulang dan ingin merasa nyaman dan mendapatkan teman, untuk Ian dari diriku sendiri. Sekarang aku bertenya pada diriku Sendiri: bagaimana aku bisa bebas dari keterikatan? Itu sebagai sebuah contoh saja. (lebih…)

Read Full Post »


Hidup saat ini
Menulis bebas tanggal 10 Mei 2009, pagi hari.

Hidup saat ini. Hidup dari saat ke saat. Hidup sepenuhnya. Menjalani kehidupan dengan berbagai kondisi. Hidup sepenuhnya tidak ada keinginan, tidak ada harapan, tidak ada baik-buruk, tidak ada benar-salah. Hidup mengalir dari saat ke saat. Hidup hari ini. Mengalir begitu saja. (lebih…)

Read Full Post »

Older Posts »