Kamis, 7 November 2013
Infrastruktur Merapi: Janji Presiden Belum Terealisasi
YOGYAKARTA, KOMPAS — Janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperbaiki jalan evakuasi sisi selatan Merapi dari Dusun Geblok hingga Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejauh 8 kilometer hingga kini belum terealisasi. Jalan itu rusak parah dan berlubang layaknya sungai karena setiap hari dilintasi truk pengangkut pasir dan batu.
Kondisi jalan yang buruk ini mulai dari Dusun Geblok, Desa Wukirsari, lokasi ratusan truk setiap hari masuk dari arah Jalan Cangkringan, naik hingga ke Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo. Kepadatan lalu lintas mobil tambang galian C di jalur ini membuat lapisan aspal tidak kuat menahan beban sehingga sebagian besar rusak parah.
Buruknya kondisi jalan membuat jalur itu sangat membahayakan pengendara kendaraan, khususnya roda dua. Selain itu, debu yang beterbangan mengakibatkan polusi luar biasa.
Sebelum musim hujan tiba, setiap hari terdapat 800-1.000 unit truk yang melintas di ruas Jalan Raya Geblok hingga Kaliadem. Truk-truk ini mengangkut pasir dan batu yang ditambang di sepanjang bantaran Kali Gendol.
”Sekarang keadaan jalan sudah parah sekali, persis seperti sungai mati. Mobil sedan tak bisa melintas di sini,” kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Rabu (6/11), di Yogyakarta.
Pada kunjungan Presiden Yudhoyono ke hunian tetap warga lereng Merapi di Dusun Pagerjurang, Kepuharjo, Jumat (18/10), Heri sempat mengeluhkan kerusakan jalan evakuasi sepanjang 8 kilometer itu. Ia meminta Presiden segera memperbaiki jalan tersebut.
Menanggapi hal ini, Presiden langsung memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengecek kondisi jalan evakuasi itu. ”Kalau bangun sarana dan prasarana di sini, gunakanlah anggaran negara di kementerian, BNPB, atau provinsi dan kabupaten. Kalau bupati tak mampu, ditarik ke provinsi. Kalau di luar kemampuan provinsi, ditangani pusat,” ujar Presiden.
Syamsul menanggapi, untuk perbaikan jembatan dan jalan evakuasi di Sleman, BNPB menyiapkan anggaran Rp 41 miliar. Untuk perbaikan jembatan dan jalan evakuasi di Klaten, Jawa Tengah, disiapkan Rp 47 miliar.
Perbaikan jalan evakuasi di sisi selatan Merapi mendesak dilakukan karena gunung berapi ini masih menyimpan sejumlah macam ancaman, baik erupsi maupun banjir lahar. Jika kondisi jalan bagus, segala macam proses evakuasi bisa dilakukan dengan lancar dan cepat.
Pada akhir Oktober, banjir lahar meluncur di Kali Gendol sekitar 20 menit setelah hujan deras mengguyur puncak Merapi. Sebanyak sembilan truk terjebak di aliran Kali Gendol. (ABK)
Tinggalkan komentar